Nawacita adalah sembilan prioritas kerja yang digagas pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam menjalankan visi-misi Tri Sakti Bung Karno (Berdaulat secara politik, Mandiri di bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan). Secara etimologi nawacita berasal dari dua kata sanskerta yang memiliki makna nawa (sembilan) dan cita (harapan). Secara literer ada sembilan harapan yang diagendakan pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla (JK) sebagai janji politik maupun arah rasionalisasi politik.
Metode Penelitian
- Sasaran penelitian Mahasiswa di Perguruan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta
- Waktu penelitian 10-13 Oktober 2016
- Sumber data Data primer
- Populasi dan penentuan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di perguruan tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun sampel penelitian “Nawacita Jokowi Jusuf Kalla” adalah 400 perwakilan mahasiswa di perguruan tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dihitung berdasarkan rumus slovin dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi 5%. Sampel tersebut kemudian dibagi berdasarkan jenis perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun sampel terlampir pada lampiran.
- Metode pengambilan sampel Cluster sampling
- Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang disebar kepada sampel yang telah ditentukan
- Instrumen penelitian Kuesioner
Upaya perlindungan yang diberikan pemerintah untuk seluruh WNI, seperti perlindungan dari eksploitasi, terorisme, sengketa luar negeri, dll
Berdasarkan pie chart diatas diperoleh kesimpulan bahwa 95% mahasiswa mengetahui upaya perlindungan yang diberikan pemerintah untuk seluruh WNI, seperti perlindungan dari eksploitasi, terorisme, sengketa luar neger, dan lain-lain. Sedangkan 5% lainnya tidak mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah. Adapun mayoritas mahasiswa cukup puas dengan upaya perlindungan yang diberikan pemerintah untuk seluruh WNI dengan presentase 48%, sedangkan 34% mahasiswa merasa kurang puas, 9% mahasiswa tidak puas, dan 4% mahasiswa lainnya merasa sangat puas.
Upaya pemerintah dalam menguatkan jati diri Indonesia sebagai Negara maritime, seperti sarana dan prasarana maritime, kesejahteraan nelayan dan pemberantasan illegal fishing.
Sedangkan, pengetahuan mahasiswa akan upaya pemerintah dalam menguatkan jati diri Indonesia sebagai negara maritime, seperti sarana dan prasarana maritime, kesejahteraan nelayan dan pemberantasan illegal fishing mencapai 97%. Adapun 45% mahasiswa menyatakan cukup puas, 24% kurang puas, 17% sangat puas, dan 11% dari mahasiswa menyatakan tidak puas dengan upaya pemerintah. Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penilaian mahasiswa untuk nawacita pertama adalah cukup puas.
Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
Jika dilihat dari pie chart diatas disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai tata kelola pemerintah Indonesia di era Jokowi-JK sebesar 96%. Adapun 38% mahasiswa menyatakan kurang puas dengan tata kelola pemerintah Indonesia. Sedangkan 36% lainnya menyatakan cukup puas dengan kinerja Jokowi-JK dalam mengelola pemerintahannya. Serta 17% dan 4% mahasiswa berturut-turut merasa tidak puas dan sangat puas dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla dalam mengelola pemerintah Indonesia yang bersih, efektif, demokrasi, dan terpercaya.
Upaya pemerintah dalam memulihkan kepercayaan public pada institusi demokrasi, terutama lembaga perwakilan
Jika dilihat dari upaya pemerintah dalam memulihkan kepercayaan public pada institutsi demokrasi, mayoritas menyatakan kurang puas dengan hal ini dengan presentase 41%. Sedangkan pengetahuan mahasiswa seputar upaya pemerintah dalam memuihkan kepercayaan public terutama pada lembaga perwakilan sebesar 92%.
Upaya pemerintah dalam mereformasi system kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan
Berdasarkan upaya pemerintah dalam mereformasi system kepartaian, pemili, dan lembaga perwakilan, mayoritas menyatakan kurang puas dengan hal ini dengan presentase 41%. Sedangkan pengetahuan mahasiswa seputar upaya ini sebesar 92%. Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penilaian mahasiswa untuk nawacita kedua adalah kurang puas.
Upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan Indonesia dari pinggiran, daerah dan desa.
Penilaian mahasiswa akan nawacita ketiga yang dilihat dari upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan Indonesia dari pinggiran, daerah dan desa adalah cukup puas dengan persentase 39%. Sedangkan 33% lainnya menyatakan kurang puas. Adapun pengetahuan mengenai upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan Indonesia dari pinggiran sebesar 96%
Upaya pemerintah dalam melakukan reformasi sistem kelembagaan khususnya di badan penegak hokum untuk bebas korupsi, kolusi, nepotisme sudah terlaksana
Berdasarkanpie chart diatas disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai upaya pemerintah dalam melakukan reformasi system kelembagaan ebesar 97%. Adapun 37% mahasiswa menyatakan kurang puas dengan reformasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sedangkan 30% lainnya menyatakan cukup puas dengan kinerja Jokowi-JK. Serta 26% dan 4% mahasiswa berturut-turut merasa tidak puas dan sangat puas dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla dalam melakukan reformasi system kelembagaan.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui program Indonesia Pintar
Hanya 2% mahasiswa yang menyatakan tidak mengetahui tentang upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui program Indonesia pintar. Adapun kepuasan mahasiswa tentang hal ini adalah, 43% menyatakan cukup puas, 36% menyatakan kurang puas, 12% tidak puas dan 7% sangat puas.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera
Pengetahuan mahasiswa akan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah sebesar 94%. Adapun penilai mahasiswa mengenai kepuasannya adalah 41% menyatakan cukup puas, 36% kurang puas, 11% tidak puas, dan 6% menyatakan sangat puas.
Upaya pemerintah dalam mengimplementasi program rumah Kampung Deret atau rumah susun murah yang disubsidi
Adapun 39% mahasiswa menyatakan kurang puas jika dilihat dari upaya pemerintah dalam mengimplementas program rumah kampong deret. Sedangkan pengetahuan mahasiswa sendiri akan uaya ini adalah sebesar 91%. Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penilaian mahasiswa untuk nawacita kelima adalah cukup puas.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas rakyat
Jika dilihat dari pie chart diatas disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas rakyat sebesar 96%. Adapun 45% mahasiswa menyatakan kurang puas dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas rakyat. Sedangkan 30% lainnya menyatakan cukup puas dengan kinerja Jokowi-JK. Serta 15% dan 6% mahasiswa berturut-turut merasa tidak puas dan sangat puas dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla dalam meningkatkan produktivitas rakyat.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing di pasar internasional
Apabila dilihat dari upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing di pasar internasional. Mayoritas menyatakan kurang puas dengan persentase 36%. Adapun pengetahuan mahasiswa akan hal ini sebesar 95%.
Upaya pemerintah dalam menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestic, seperti UMKM
Pie chart diatas menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang upaya pemerintah dalam menggerakkan sector-sektor strategis ekonomi domestic sebesar 93% dengan penilaian mayoritas cukup puas terhadap kinerja Jokowi-JK dengan persentase 44%. Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penilaian mahasiswa untuk nawacita ketujuh adalah cukup puas
Upaya pemerintah dalam menata kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarnegaraan
Nawacita kedelapan dilihat dari upaya pemerintah dalam menata kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan. Mayoritas menyatakan cukup puas dengan persentase 36% dan 35% lainnya menyatakan kurang puas, 20% tidak puas, dan 7% sangat puas. Adapun pengetahuan mahasiswa akan hal ini sebesar 98%.
Upaya pemerintah dalam memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga
Pengetahuan mahasiswa akan upaya pemerintah dalam memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga sebesar 94%. Adapun mahasiswa menilai mayorita cukup puas dengan persentase 39%.