Portal Data Mahasiswa Gadjah Mada

Teknik Pengumpulan Data dengan Wawancara

TEKNIK PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA

 

DEFINISI WAWANCARA

Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan tertentu. Wawancara bisa dilakukan secara tatap muka di antara peneliti dengan responden dan bisa juga melalui telepon.

 

KEUNGGULAN WAWANCARA

  • Flexibility . Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu dan memungkinkan diberikan penjelasan kepada respoden bila pertanyaan kurang dimengerti
  • Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden.
  • Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan secara langsung.
  • Time of interview. Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan penelitian.

 

KELEMAHAN WAWANCARA

  • Membutuhkan biaya dan tenaga yang besar
  • Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja (disesuaikan dengan responden)
  • Keberhasilan wawancara sangat tergantung kepandaian pewawancara dalam menggali, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban
  • Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka, namun kesalahan bertanya dan juga kesalahan menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi
  • Responden dapat menyembunyikan identitas dirinya. Artinya pewawancara bisa dipandang mempunyai potensi yang bisa mengancam dirinya, sehingga jawaban harus dilakukan secara ekstra hati-hati. Apalagi jika jawabannya direkam melalui pita perekam.

 

BENTUK BENTUK WAWANCARA

Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan :

  • Man in the street interview

Menanyai orang-orang di jalanan, untuk mengetahui tanggapan dan pendapat khalayak terhadap peristiwa tertentu. Orang-orang yang ditanyai/tanggapan tidak ditentukan, tetapi dipilih secara acak. Kelemahan dari wawancara jalanan ini adalah sempitnya waktu untk mengajukan pertanyaan serta untuk memberikan kejelasan. Dengan demikian reaksi yang diwawancarai akan dangkal pula, karena keterbatasan waktu. Untuk lebih amannya dari tuduhan mengada-ada sebaiknya menggunakan recorder waktu wawancara serta kamera, sebab yang diwawancarai sulit ditemukan kembali untuk re-checking.

  • Casual interview

Adalah wawancara yang dilakukan secara mendadak atau mendesak, atau wawancara yang dilakukan lantaran kebetulan bertemu dengan nara sumber yang relevan dengan masalah yang tengah aktual.

  • Personality interview

Atau wawancara mengenai pribadi seseorang yang ditokohkan. Biasanya dimuat dalam bentuk profil, tokoh siapa dan mengapa yang menonjolkan sikap dan pandangannya yang patut dijadikan contoh yang baik oleh khalayak. Wawancara pribadi juga bisa dilakukan terhadap orang yang menunjukkan keluarbiasaan, aneh dan bertingkah eksklusif.

  • News interview

Adalah satu bentuk wawancara yanbg paling banyak digunakan jurnalis dalam mengumpulkan fakta yang akan disiarkan, baik sebagai sumber berita, maupun untuk mendapatkan suatu konfirmasi atas fakta lainnya. Biasanya, wawancara berita ini dilakukan untuk mendapatkan bahan berita langsung (straight news) sesuai dengan penetapan jadwal berita (news schedule).

  • Telepohone interview

Telephone interview adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan telepon, sering digunakan untuk berita-berita yang sangat mendesak deadline. Atau yang sering kita lihat akhir-akhir ini di televisi wawancara dengan nara sumber langsung dilakukan pada saat siaran berlangsung. Kelemahan interview ini, tidak bisa mengetahui reaksi dan mimik air muka yang diwawancarai.

  • Prepared question interview

Adalah wawancara yang sering digunakan mass media untuk memperoleh tanggapan dan pendapat terhadap hal-hal yang rumit, menyangkut data-data, dan menyangkut disiplin keilmuan. Untuk jenis ini, daftar pertanyaan dipersiapkan dan ditulis terlebih dahulu kepada nara sumber atau dikirimkan melalui pos atau kurir. Saat nara sumber menjawab pertanyaan yang mewawancarai tidak perlu hadir.

Wawancara tertulis ini akan memberikan waktu yang cukup kepada nara sumber guna mempertimbangkan dan memberikan jawabannya.

  • Group interview

Group interview adalah wawancara antara serombongan jurnalis dengan sekelompok nara sumber, bisa juga disebut symposium. Wawancara seperti ini biasanya dimulai dengan sejenis konferensi pers yang kemudian dilanjutkan dengan menghadirkan sekelompok sumber (ahli) dan jurnalis juga terdiri atas beberapa media.

 

BENTUK PERTANYAAN WAWANCARA

  • Wawancara berstruktur, pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan. contoh: Bentuk tes apakah yang anda lakukan dalam mengadakan evaluasi ? (tes, objektif, tes isi, tes tulis) responden diarahkan untuk memilih salah satu
  • Wawancara tak berstruktur, termasuk kelompok terpusat (FGD: Focus Group Discussion), pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat pada pola tertentu. Contoh: Mengapa memilih guru sebagai profesi anda? Pertanyaan seperti ini tidak terikat pada struktur jawaban tertentu
  • Wawancara Campuran, Contoh: Dalam melaksanakan evaluasi tertulis, tes apakah yang sering anda pergunakan dan mengapa?

 

LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN WAWANCARA

  • Menetapkan tujuan wawancara

Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.

  • Menyiapkan daftar pertanyaan

Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara.

  • Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
  • Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
  • Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
  • Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih mengerti.
  • Melakukan wawancara

Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.

  • Pendahuluan

Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.

  • Pembukaan

Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat.

  • Tahap inti

Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau menginterogasi.

  • Penutup

Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.

  • Melaporkan hasil wawancara

Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara.

  • Perhatikan kaidah penulisan laporan.
  • Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
  • Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
  • Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber.

 

KONSEP DASAR WAWANCARA

  • Teknik Wawancara: wawancara yang baik untuk menghindari penolakan responden
  • Etika wawancara: untuk memperoleh hasil yang maksimal dari suatu wawancara, pencacah harus mengetahui etika berwawancara, terutama dikaitkan dengan kebiasaan daerah

 

TEKNIK WAWANCARA

  • Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.
  • Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
  • Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
  • Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
  • Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.
  • Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini
  • Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.
  • Mengetahui secara pasti siapa yang harus diwawancarai.
  • Wawancara dalam bahasa daerah, jika responden lebih menyukainya
  • Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan responden
  • Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda.
  • Bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.
  • Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
  • Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
  • Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.
  • Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
  • Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!

 

ETIKA WAWANCARA

  • Kunjungan agar diatur sedemikian rupa bertepatan dengan responden berada di rumah. Jangan mengadakan wawancara jika ada kesibukan dalam rumah tangga tersebut, misalnya pesta dan upacara.
  • Berpakaian yang wajar dan sopan.
  • Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah izin terlebih dahulu dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku.
  • Sebelum melakukan wawancara perhatikan suasana pada saat itu. Apabila saatnya kurang baik, pencacahan dapat ditunda pada waktu/hari lain asalkan tidak melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
  • Etika khusus lainnya perlu dipertimbangkan, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di daerah masing-masing.
  • Ucapkan terima kasih jika sudah selesai dan sampaikan ke ybs jika ada informasi yang kurang, pewawancara akan berkunjung lagi

 Source : google.com

 

Artikel ini bisa di download di teknik-pengumpulan-data-wawancara

Simpan

Leave a comment

Your email address will not be published.